Sharing Is Caring

Rabu, 23 Maret 2016

SINOMAN DUSUN NGLEMBU (NYINOM YUK)


Bila teman-teman pernah ke acara resepsi pernikahan, terutama resepsi pernikahan di kampung-kampung. Pada saat acara Makan, pasti akan melihat beberapa muda-mudi berseragam yang hilir mudik mengantar suguhan makanan ke tamu-tamu yang datang. Nah, itu adalah contoh kegiatan nyinom.

Sebenarnya apa sih nyinom?.


Nyinom ternyata berasal dari bahasa perancis yang artinya melayani. Secara sederhana, nyinom berarti  Muda-mudi (biasanya dari organisasi pemuda kampung) yang membantu pelaksanaan suatu hajatan, biasanya membantu dalam hal melayani atau mengantar makanan dan minuman kepada seluruh tamu-tamu yang datang. Namun sebenarnya tidak hanya itu saja, sebelum maupun sesudah acara, para muda-mudi petugas nyinom itu membantu hal-hal lain yang berkaitan dengan hajatan tersebut, misalnya menata kursi dan perlengkapan hajatan lainnya. Selesai acara hajatan, mereka juga membantu bersih-bersih tempat hajatan.

Lalu bagaimana proses nyinom?. Mari kita ambil salah satu contoh, yaitu acara pernikahan. Sebelum acara pernikahan, jauh-jauh hari telah diadakan pertemuan antara pihak keluarga, sesepuh/bapak-bapak kampung, dan tentunya Muda-mudi Nglembu. Nah, dirapat itu ditentukan tanggung jawab apa saja yang diberikan pihak keluarga (yang mempunyai hajatan). Biasanya antara lain : atur-atur dan nyinom. Atur-atur adalah seseorang yang diutus pihak keluarga (yang punya hajatan) untuk menyampaikan undangan (secara lisan) kepada warga atau pihak-pihak lain atas permintaan keluarga (yang punya hajatan).

Kembali lagi ke Nyinom. Sebelum hajatan dimulai, muda-mudi sudah siap, biasanya mereka berkumpul di dekat tempat penyiapan air minum dan makanan. Disana muda-mudi sudah siap dengan senjatanya, yaitu baki atau nampan (tempat untuk membawa gelas untuk diantar ke tamu).

Lalu mereka menata minuman atau makanan diletakkan pada baki. Gelas yang sudah diisi air minum (biasanya teh manis hangat) ditata sedemikian rupa sehingga terlihat menarik.

Setelah semua siap dan waktu minuman dan makan keluar tiba maka muda-mudi bergegas membawa baki berisi minuman dan makanan untuk diantar ke tamu. Tugas pemuda adalah membawa baki, sedangkan pemudi bertugas menyampaikan (memberikan) minuman dan makanan kepada pemudi. Pemuda hilir mudik mengambil baki di tempat penataan tadi, sedangkan pemudi tetap berada di pos-pos (tempat duduk tamu) tamu. Nah, Agar proses keluarnya minuman dan makanan hingga sampai ke tamu dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan seorang sabet, orang yang bertugas mengatur muda-mudi kemana mengantarkan minuman dan makanan tadi ke tamu yang duduk di sebelah mana.

Untuk proses keluarnya makanan, biasanya dibagi kedalam dua sesi, sesi pertama yang diantar ke tamu adalah minuman dan snack, kemudian sesi kedua adalah makanan berat. Setelah selesai mengantar minuman dan makanan, kemudian seluruh muda-mudi berkumpul ketempat semula, lalu saatnya muda-mudi makan.
Acara Hajatan selesai, waktunya muda-mudi kembali bergerak membantu membersihkan tempat hajatan.


Ada catatan bila menjadi tamu.
“Jangan sia-siakan makanan!.”, Bila anda makan ya habiskan. Kalau kawan tidak suka atau makanan tadi merupakan makanan pantangan (misal emping bagi orang yang asam urat), maka sekalian saja jangan dibuka bungkusnya atau mencuil makanan tadi, karena setelah acara selesai, muda-mudi kampung juga akan menyortir makanan yang masih utuh untuk diambil lagi, dikumpulkan lagi sehingga tidak terbuang begitu saja.

Tidak lupa, di acara resepsi pernikahan, muda-mudi yang nyinom berfoto bersama kedua mempelai diselingi gelak canda tawa antar pemuda-pemudi disertai haru dan pertanyaan. (fepy lh)