Aku mau nyeritain pengalamanku bersama suami membangun rumah idaman kita. Setelah menikah aku dan suami tinggal bersama di rumah mertua. Walau banyak orang yang bilang tinggal di rumah itu tidak enak dan tidak baik untuk rumah tangga, tetapi ini pilihan kita. Kita mikir kalau mau ngontrak pasti ngeluarin biaya bulanan. Daripada ngeluarin biaya bulanan untuk ngontrak kan mending bangun rumah sendiri.
Tahun 2016 Bulan Januari kita menikah dan memulai membangun rumah sekitar bulan Agustus 2018. Waktu yang cukup lama untuk memikirkan sebuah pembangunan yang sangat panjang. Aku dan semua mempunyai tekad untuk membangun rumah tanpa merepotkan orang tua. Tanah warisan dari kakek (ayahnya bapak mertua) akan kita gunakan untuk membangun rumah.
Bulan Agustus 2017 aku dan suami memutuskan untuk melakukan peminjaman uang ke Bank BRI melalui program KUR. Syaratnya gak ribet-ribet amat sih, nanti kalau administrasi sudah lengkap akan ada tim survey yang meninjau ke lokasi. Aku dan suami memutuskan untuk meminjam sebesar Rp25.000.000,- untuk modal membangun rumah. Jangka waktu 3 tahun kita pilih agar jumlah angsuran per bulannya tidak besar. Sehingga kita per bulan mengangsur sebesar Rp800.000.
Setelah beberapa hari pasca survey dari Bank BRI, akhirnya dana pinjaman sudah cair. Aku dan suami telah menulis rencana-rencana pembangunan rumah kita.
1. Tanah Pekarangan Penuh Pohon
Lokasi tanah yang akan dibangun rumah berada di belakang rumah mertua. Tanahnya masih banyak pohon jati, kelapa, dan mahoni. Sebelum membangun, kita harus menebang pohon-pohon tersebut. Kayu dari pohon tersebut nantinya akan kita bawa ke tukang kayu untuk dibuat menjadi gawang, reng, pintu, jendela, dll. Jumlah pohonnya cukup banyak, jadi membutuhkan waktu sekitar 4 hari untuk menebang pohon. Kita menyewa penebang pohon dengan biaya per harinya Rp100.000,-. Menebang pohon disini mulai dari menumbangkan pohon hingga memotong-motong kayu menjadi pilah-pilah kayu. Selain itu kita juga harus menyiapkan konsumsi untuk penebang pohon yang jumlahnya ada 3 orang.
2.